Saya pernah bekerja
sebagai karyawan kantoran di Kalibata, Jakarta Selatan. Dan selama saya bekerja
di Jakarta, saya jadi tau kalau Jakarta tidak melulu soal Monas, Ragunan,
Persija, atau bahkan Makam Pahlawan. Ada banyak hal menarik yang bisa kita
dapatkan di Jakarta, Pertama Macet. Macet dijakarta itu udah kayak bumbu
masakan tiap hari, mungkin kalau gak macet gak berasa kayak dijakarta.
Selanjutnya adalah pasar, inilah tempat paling menarik selama saya di Jakarta.
Bukan Monas tapi Pasar.
Banyak pasar yang ada
dijakarta, tapi yang paling dekat dengan tempat saya adalah pasar minggu. Maka
dari itu saya bersama kakak sepupu saya jalan-jalan ke pasar minggu.
Anak Gunung masa ke pasar
ki?
Anak pantai masa ke
pasar ki?
Kenapa saya suka ke
pasar saat ke Jakarta. Karena pasar tempat berkumpulnya banyak orang-orang dari
berbagai suku. Pasar di Jakarta adalah pasar kebhinekaan. Kita bisa kenalan
sama orang jawa, sunda, batak, bahkan penduduk asli Jakarta yang kita kenal
dengan suku betawi juga ada.
Emang mau ngapain ke
pasar ki?
Jadi gini critanya.
Saya ngadain syukuran atas pekerjaan yang saya dapat disini (Jakarta) dengan
acara bakar-bakar ayam sama keluarga Pak'de Mardi yang sudah mau menampung saya
tinggal dirumahnya. Maka dari itu sabtu pagi saya bersama Mbak Niki (anak
pertamanya pak'de mardi) dan juga bersama Romi (adik kedua mbak niki) ke pasar
minggu untuk belanja bahan pokok yang nantinya mau di pake entar malem yang
rencananya pengin bikin ayam bakar sambel rujak dan ikan bakar sambel kacang.
Sesampainya di pasar,
kemudian mbak niki bilang kalau supaya cepat belanjanya kita harus bagi tugas,
mbak niki belanja daging ayam dan ikan, lalu saya dan romi tugasnya belanja
bahan-bahan sambalnya.
Mulai lah kita berpencar.
"Eh
Rom, itu ada jengkol seger-seger banget"
"Kan
kita mau beli bahan buat sambal"
"Emang
jengkol bukan termasuk bahan untuk buat sambal ya?"
Romi
mikir apakah jengkol salah satu bahan untuk buat sambel atau bukan, karena kita
sama-sama gak tau apa yang harus kita beli.
Beginilah kalau Anak
Gamers kayak romi sama Anak Tukang Tidur kayak saya disuruh ke pasar. Akhirnya
kita balik lagi ke mbak niki yang lagi pilih-pilih ikan.
"Kok
kalian cepet banget baliknya?"
"Mbak
kita sama-sama gak ada yang tau apa aja yang harus di beli"
"Haduh
Capek Deh"
Jadi kita disuruh beli
bahan pembuat sambel rujak : Bawang Merah, Bawang Putih, Kemiri, Lengkuas
(Laos), Daun Jeruk, Serai, Cabai (Cabe) Merah, Garam, Lada (Merica), Asam Jawa,
Jeruk Nipis, Mentega. Sedangkan untuk bahan pembuat sambel kacangnya itu
seperti : kacang, jeruk nipis, bawang merah, bawang putih, kunyit, garam,
merica bubuk, biji ketumbar.
Berangkatlah kita buat
cari-cari apa yang udah mbak niki bilang.
"Jangan
lupa nawar ya!" Teriak mbak niki.
Kita berdua kemudian
langsung belanja. Ternyata belanja itu asyik. Banyak orang-orang penjual yang
ramah karena tiap kali lewat didepannya pasti disapa dan ditawari mau beli apa.
Ya iyalah kalau gak gitu mana laku barang jualannya.
"Mas
itu ada mentega" colek romi dan kemudian kita bergerak untuk kesitu.
"Bu
mentega yang 200gr berapa?"
"Goceng
mas"
Karena udah
diwanti-wanti sama mbak niki buat selalu nawar, akhirnya seberapa pun harganya
sebisa mungkin harus di tawar. Maka dengan pedenya saya nawar.
"Ya
elah... mahal banget bu"
"Emang
segitu mas harganya"
"Masa
goceng sih, delapan ribu aja deh"
Tiba-tiba si ibu
penjual mentega diem.
Saya juga diem, dan
kita saling diam dan saling menatap ada yang aneh.
"Mas.
Goceng itu lima ribu, kenapa nawarnya malah delapan ribu?" bisik Romi yang
bikin saya malu.
Akhirnya saya lari
menjauh dari ibu-ibu itu.
Semenjak kejadian ini
saya mau beli apa aja gak pake tawar, pedagangnya bilang berapa saya langsung
kasih. Mau di tipu atau harganya dimahalin bodo amat, yang jelas gak mau lagi
kejadian kayak tadi terulang. Dan berjanji gak lagi-lagi belanja ke pasar.
Malunya tuh di muka.
Akhirnya saya dan romi
kelar juga belanjanya. Kemudian menghampiri mbak niki yang lagi tawar-menawar
daging ayam.
"Mas
dua hari yang lalu aja gua beli ayam perkilo 30 ribu masa sekarang 40 ribu?
Mahal amat"
"Emang
segitu mba harganya"
Melihat mbak niki
sedang tawar harga ayam, menguatkan prediksi saya kalau setiap cewek pasti suka
dan hobi berbelanja.
"32
ribu saya beli"
"38
mba bisanya"
"Masih
kemahalan lah"
"Yaudah
35 ribu deh. Harga mentok"
"Kalo
gak turun lagi yaudah gua pergi"
"Yaelah
si mbak gitu aja ngambek. Yaudah 32 ribu. Tapi beli 2 kilo ya"
"Iya"
Akhirnya mbak niki yang
menang dalam adu tawar menawar.
Mendengar pernyataannya
mbak niki saat bilang kemarin aja harganya segini, masa sekarang segitu. Entah
itu trik dari mbak niki ataupun beneran harganya segitu yang jelas harga bahan
pokok itu selalu berubah-ubah. Bahkan dari warung satu ke warung yang lain pun
pasti beda harganya. Ini di akibatkan ketidak-adanya harga yang pasti yang bisa
menjadi patokan para penjual, selain itu hasil panen petani juga dapat mengubah
harga bahan pokok di pasar. Namun ini semua cerita dulu, karena sekarang ada
sebuah aplikasi yang sangat bermanfaat bagi semua orang, terutama para ibu
rumah tangga yang suka berbelanja. Apalagi untuk saya atau orang-orang yang
tidak pernah ke pasar, aplikasi tersebut sangat membantu kita berbelanja karena
ada informasi harga bahan pokok/sembako yang selalu update setiap saat.
Emang aplikasi apaan ki?
Penasaran ya?
Aplikasi ini
bernama....
Jeng. Jeng. Jeng.
Boneprice.
Iya aplikasi yang saya
maksud adalah Boneprice.
Boneprice ini dapat
memberitahukan harga-harga bahan pokok/sembako yang tepat, meskipun dapat
berubah-ubah setiap waktu, yang jelas ini bisa menjadi patokan kita agar lebih
mudah dalam berbelanja di pasar. Kita gak perlu takut di bohongi atau harga
bahan pokok dinaikan sama penjual karena kita udah tau harga yang sebenarnya,
tinggal Cek Sembako dalam aplikasi
ini, kita langsung dapat informasi harga-harga bahan pokok yang lain.
Wah keren banget ki...
Iya dong! Boneprice
gitu loh...
Tapi caranya gimana ki
biar punya aplikasi boneprice?
Gampang banget. Gini
caranya :
Pertama yang harus kita
lakukan adalah NIAT. Tanpa niat kita gak bisa melakukan hal selanjutnya.
Udah niat?
Udah dari tadi ki.
Bagus.
Selanjutnya, bagi yang
punya Smartphone tinggal buka Playstore terus ketik "Boneprice" dalam
kolom pencarian, maka dia akan muncul.
Kalau HP jadul gimana
ki?
Gampang. Tinggal ke
warnet terus buka www.boneprice.com dan liat harga bahan pokok disana. Atau, jual HP jadulnya terus
beli HP baru yang kekinian.
Tahap ketiga, tinggal
kita unduh dan instal aplikasi tersebut dan tunggu sampai instalannya selesai sambil
ngopi-ngopi dulu.
Emang lama ya
nginstalnya ki?
Cepet banget. Kecuali
yang jaringannya lemot, atau kuotanya habis itu baru lama.
Selesai menginstal, kita jangan langsung buka dulu. Entar kaget loh. Lebih baik habisin dulu kopinya, soalnya kalau langsung buka aplikasi Boneprice kita pasti bakalan lupa sama kopinya, penginnya liatin Boneprice mulu. Tapi kalau udah penasaran silahkan aja buka.
Setelah masuk ke
aplikasi Boneprice, kemudian pilih menu bahan pokok dan pilih harga sembako
termurah. Selanjutnya kita bisa lihat harga-harga sembako yang dijual di pasar.
Wah jadi pengin punya
aplikasi Boneprice ki!
Makanya buruan beli HP
yang kekinian terus instal tuh aplikasi Boneprice.
Oke!
Sesudah mempunyai
aplikasi ini, saya jadi gak malu lagi untuk ke pasar, malahan penginnya belanja
terus, karena udah gak takut sama penjual yang suka bohongin orang yang masih
polos ke pasar. Jadi semisal lagi beli ayam terus harganya keliatan mahal,
tinggal Cek Sembako di aplikasi
Boneprice dan kasih tau ke abang-abang penjual ayam, kalau ternyata abangnya
masih gak mau turunin harga, kita pura-pura pergi aja kayak triknya mbak niki
di atas tadi.
Manfaat lain dari
Aplikasi Boneprice ini adalah, kita jadi bisa menghitung seberapa banyak duit yang
harus kita keluarkan dari tabungan ketika mau ke pasar, gak perlu lagi bawa uang lebih karena
bahaya copet selalu mengancam di sekitar pasar manapun. Dengan bantuan Bonprice
kita bisa bawa duit secukupnya. Jadi tunggu apalagi untuk instal aplikasi Boneprice?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar