Terlalu lama.
Iya, terlalu lama.
Sudah terlalu lama kita Keluarga Sering Keluyuran tidak berkumpul
lagi. Bahkan sudah hampir setahun tidak keluyuran bareng dengan anggota
keluarga yang lengkap (Saya, Mala, Turis, Dwi, Rudi, Wiwi). Karena
selalu saja tiap kali mau jalan pasti ada yang tidak bisa ikut, dan ini
bisa mengurangi rasa kebahagiaan. Pedihnya, kita lebih sering keluyuran
sendiri, penyebabnya bukan karena kita gak mau jalan bareng lagi, akan
tetapi waktu dan jarak yang membuat kita sulit untuk berkumpul kembali.
Tahun lalu pada bulan april kita berenam (sekeluarga) pergi ke Semarang
dalam acara "piknik" yang diadakan oleh toko emas kresno. Kebetulan
Mala, Dwi, dan Wiwi (Serta Rudi) adalah pegawainya toko emas tersebut,
jadi mereka bersama pegawai lainnya diharuskan untuk ikut piknik ke
Water Blaster, Semarang. Karena di perbolehkan untuk membawa orang luar,
jadi akhirnya Mala ngajak saya dan Dwi ngajak Turis. Akhirnya kita
berkumpul bersama. Namun sayangnya, di Semarang kemarin itulah terakhir
kalinya kita keluar rumah bareng-bareng. Setelahnya kita sibuk dengan
urusan masing-masing lagi.
Sumber : Gelery Emak Danish |
_______________
Sudah menjadi agenda khusus tiap tahun, bos toko emas kresno mengadakan
piknik untuk para pegawainya. Biasanya, tempat yang dituju adalah taman
rekreasi. Seperti pada tahun sebelum-sebelumnya yakni ke Rita Park
Tegal, Owabong Purbalingga dan ke Planet Neptunus. Kemudian di bulan april
2016 ini bos toko emas kresno mengajak ke taman rekreasi Water Blaster
yang ada di Semarang.
Pastinya disambut gembira sama Mala dan lainnya, apalagi di acara piknik
kali ini diperbolehkan untuk mengajak orang lain. Jadilah Mala mengajak
(lebih tepatnya memaksa) saya untuk ikut menjadi bagian dalam rombongan
keluarga toko emas kresno. Dan akhirnya saya meng-iyakan untuk ikut.
Disisi lain, ternyata Dwi juga memaksa Turis untuk ikut ke Semarang
rame-rame, alasannya cuma Dwi gak mau iri disana, karena kakak (Mala) dan
adiknya (Wiwi) juga membawa pacarnya yaitu saya dan Rudi. Gak ada
pilihan lain buat Turis menolak, akhirnya kita berenam kembali berkumpul
lagi.
***
Pukul 6 pagi, kita berangkat ke Semarang dengan jumlah 2 bus pariwisata
beriring-iringan melewati jalur pantura. Sementara didalamnya kita
disajikan sebuah film oleh kondekturnya bus tersebut. Namun menonton
film dalam perjalanan bukan ide yang bagus. Terbukti. Semuanya mengantuk
dan sunyi dalam bus. Tapi sang kondektur gak habis akal, karena setelah
film di matikan kemudian mulai menyetel lagu-lagu pop sambil
menyerahkan mikrofon ke siapa saja yang ingin ikut bernyanyi.
Keadaan didalam bus makin seru dan penuh tawa karena ada salah satu teman dari
kita yang mencoba menyanyi tapi suaranya gak beda jauh sama teriakan
tikus kejepit. Ini cukup menghibur. Bagi mereka. Tidak bagi saya dan
Turis yang baru sampai di Tegal tadi pagi jam 3. Rasa ngantuk akibat
kurang tidur membuat kita tidak menikmati hiburan yang ada didalam bus.
Setelah itu, Turis berdiri dan meminta mikrofon yang ada di kursi depan.
Saya pikir Om Awang (Scuritynya toko emas kresno) yang mau nyanyi.
Ternyata dia sendiri mau unjuk gigi.
bla bla bla bla. na na na na....
Suaranya lumayan.
selesai nyanyi, dia bisikin saya "Ngantuknya langsung hilang ki"
Karena Mala denger akhirnya ikut nyaut. "Sekarang gantian kamu sayang.
Kamu kan bagus kalau nyanyi"
Kalau saya anaknya bukan pemalu, bisa saja saya berdiri dan meminta
mikrofonya kayak Turis, atau bahkan nyanyi sambil kayang. Cuma
masalahnya saya pemalu.
"Ogah akh. Malu sayang"
Eh Mala enak banget balesnya. "Ikh kamu mah gak mau nurutin apa yang aku
inginkan"
"Oke aku mau nyanyi tapi dangndut" saya bilang gini karena saya malu
kalau nyanyi disekitar orang yang gak dikenal, sambil berharap sang
kondektur gak punya lagu dangndut.
Tak berselang lama. Lagunya beneran ganti dangndut.
Dalam hati saya "Mampus kau ki... Mampus kau ki"
Tapi untungnya, begitu saya memasrahkan diri buat nyanyi, akhirnya kita
sampai di tempat yang kita tuju. Water Blaster.
Dalam hati saya "Selamat kau ki... Selamat kau ki"
***
Obyek wisata yang letaknya berada di Jl. Bukit Candi Golf No. 1,
(Semarang 50274) ini (katanya) merupakan waterpark yang pertama kali
berdiri di Semarang dan menjadi andalan sebagai tempat rekreasi keluarga
warga kota Semarang. Terdiri dari 20 lebih wahana didalamnya bisa
memberikan pengalaman seru bagi siapa saja yang suka permainan air kayak
: slider, slide race, beach dan family slide. Selain itu masih banyak
lagi berbagai wahana permainan air yang menarik baik untuk anak-anak,
remaja, maupun orang dewasa seperti : Flying Fox, Bandulan, Blaster
Warior, Cross Over Dengan ATV, Great Wall, Jungle Tree, Paint Ball dan
lain-lain. Ada juga wahana permaian baru di Water Blaster semarang yang
baru lebaran kemarin diresmikan, yakni Wave Pool dan Boomerang.
Jujur. Saya sebenernya gak terlalu suka sama kolam renang atau wahana
apapun yang berkaitan dengan air. Alasannya cuma satu. Gak bisa renang.
Untuk alasan kenapa saya gak bisa renang karena dulu semasa kecil gak
pernah sekalipun main di kali/sungai. Pasti gak di ijinin sama orangtua
tiap kali ada temen yang ngajakin main-main disungai. Hasilnya ketika
ada ujian olahraga renang, temen-temen yang lain makin bisa renang
sedangkan saya cuma melipir di pinggiran kolam saja. Dan sekarang akibat
dari kecil gak pernah renang mau belajar jadi susah dan pastinya takut
tenggelam lah, takut kemasukan air lah, takut matanya merah lah pokoknya
cemen banget. Beda sama temen yang sekarang sudah jadi perenang dan
sering ikutan lomba tingkat kota, padahal awalnya dia cuma suka main ke
sungai.
***
Selesai ganti baju renang, kita berenam jalan-jalan keliling mengitari
luasnya waterpark yang ada di semarang ini. Setelah puas, kita mulai
mencoba satu-persatu menikmati wahana airnya. Ini momen yang paling gak saya sukai. Dengan wahana air yang bernama Slider ini menjadi yang
pertama. Dan slider ini menjadi wahana tertinggi di Water Blaster dengan
2 lintasan yang sepanjang (kalau diluruskan) kurang lebih 230 m. Dan
kita akan di puter sana, puter sini sesuai bentukannya wahana ini sampai
di kolam yang bawah. Bagi Turis dan yang lainnya yang seneng banget
sama tantangan sih enak. Tapi bagi cowok cemen kayak saya mana berani
meluncur sepanjang 230 m.
Tapi untunglah, wahana ini gak ada yang jaga dan pengunjung siapapun gak
diperbolehkan main. Dalam hati saya ketawa.
Kemudian kita beralih ke wahana sebelahnya "Slide Race". Kenapa ada kata
Race? Karena diwahana ini memiliki kecepatan dalam meluncur kebawah. "Oh
my god" dalam hati saya.
Disini tempatnya anak-anak yang suka meluncur dengan cepat, bahkan
sering dijadikan ajang balapan sampai turun kebawah.
"Eh ini kayaknya tutup lagi deh wahananya" kata saya mencoba mengalihkan perhatian biar gak jadi
lagi.
"Enggak ko. Itu banyak anak-anak yang meluncur"
"Iya sih, saya juga liat dari tadi" dalam hati. Mampus kau ki
Begitu sampai di atas, di ketinggian 12 m kita mengantri.
Kampretnya, wahana se-ngeri ini malah banyak yang minat. Mereka udah pada
bosen idup kali ya.
Satu persatu diantara kita mulai meluncur. Turis, Wiwi, Rudi, Mala, Dwi
dan tinggal saya yang terakhir.
"Ayo mas meluncur" kata penjaga wahana tersebut.
"Entar deh. Masih pengin liat pemandangan dari atas sini" Alasan saya
"Silahkan mas duluan" sambil mempersilahkan mas-mas yang dibelakang
duluan. Sementara dibawah Mala dan Wiwi melambaikan tangan
memberitahukan dimana mereka berada.
Sebenernya pengin banget turun lewat tangga. Tapi ini gak cowok banget
namanya. Saya harus meluncur. Tenang, ini hanya permainan kok.
Akhirnya saya meluncur dengan posisi kaki lurus dan tangan diletakkan di
kepala sesuai perintah penjaga wahana ini. Dan bodohnya saya, begitu
meluncur saya teriak. Saya lupa kalau ini bukan wahana theme park kayak
di Rita park, jadinya begitu sampai didasar, air masuk kemulut
sebanyak-banyaknya. Kampret emang.
Mungkin sewaktu tadi saya meluncur gak sampai 3 detik. Ini menjadi 3
detik paling menegangkan dalam hidup saya.
Selanjutnya kita main ke wahana-wahana yang ringan-ringan saja, karena
wahana yang menantang di Water blaster ini cuma 2 yang tadi. Sampai
akhirnya pukul 1 siang pun tiba dan kita bersiap-siap untuk pulang.
Cerita di Water Blaster saya kira cukup.
Sumber : Explore Semarang |
_______________
Seandainya saja saya tau bahwa di Semarang waktu itu menjadi tempat
terakhir kita keluyuran bersama berenam (karena sampai sekarang belum
lagi), mungkin saya akan menyuruh mereka para brother and sister untuk
tidak ikut pulang bareng rombongan melainkan lanjut keluyuran ke obyek
lain yang ada di Semarang, karena kita butuh sesuatu yang lebih untuk
kita kenang (kayak waktu ke dieng) selama kita tidak jalan bareng lagi.
Saya harap persahabatan kita, kekeluargaan kita akan terus terjalin. Dan
nantinya akan saya ceritakan kembali ke anak saya kalau ayahnya dulu
semasa muda punya keluarga yang suka banget jalan-jalan.
Saya, Mala, Wiwi, Rudi, Dwi, Turis |
Semoga di tahun 2017 ini diberikan waktu untuk kita berenam supaya bisa
keluyuran kembali.
)Saya Rizki, yang sedang kangen.
Baca juga :
saran saya buat blog agan adalah gunakan template yang SEO friendly dan responsive gan.. agar lebih mudah terindeks oleh google gan..
BalasHapusMakasih buat sarannya gan.
Hapusdi tunggu kunbal nya gan
BalasHapuswww.grebekit.blogspot.com
jangan lupa komen yah