Saat masih bekerja di Bekasi, banyak temen (Anak Bekasi dan sekitarnya)
menyebutkan kota-kota di pantura Jawa Tengah yang terdiri dari Brebes,
Tegal, Pemalang, Pekalongan, Kendal dan Semarang. Sepintas memang
kelihatannya tidak ada yang salah, tapi sebenernya salah, karena ada
satu kota lagi yang terlewat yaitu Batang. Letaknya ada di antara
Pekalongan dan Kendal. Yang lebih lucunya lagi ada temen dari
Bojonegoro, dan dia sering lewat jalur pantura ketika mudik, tapi dia
lebih mengenal alas roban ketimbang kota Batang itu sendiri, padahal
alas roban masih didalam wilayah kota Batang.
Apa yang membuat Batang tak seterkenal kota tetangga (Pekalongan) inilah
yang membuat saya penasaran ingin pergi kesana dan ingin tau ada apa
aja di Batang.
Dari rumah (Tegal) saya menyusuri jalur pantura dengan menggunakan
sepeda motor. Sementara jarak antara Tegal-Batang ± 76 km melewati
Pemalang, Comal, Pekalongan, dan sampailah di Batang dalam waktu tempuh
tak sampai 2 jam.
Umumnya orang tau tentang jalur pantura, pasti pemandangannya laut,
sawah, toko-toko, dan jalannya datar. Tapi saya terkejut begitu memasuki
kota Batang karena melihat pemandangan jalur pantura yang berbeda. Ini
lebih mirip jalur selatan karena banyak bukit-bukit di kanan dan di kiri jalan
dengan pohon-pohon yang super gede banget. Jalannya pun beda dari jalan
pantura pada umumnya, di Batang jalannya naik turun kayak di jalur
selatan.
Mungkin ini salah satu penyebab pengguna jalur pantura tidak mengenal
kota Batang karena dijalurnya saja tidak seperti berada di kota pada
umumnya yang terdapat pintu masuk tol kayak di Brebes, banyak mall kayak
di Tegal, lalu banyak pabrik kayak di Pemalang, serta banyak ruko-ruko
dipinggir jalan kayak di Pekalongan. Jadi kecil kemungkinannya untuk
mengetahui daerah yang dilewati tersebut adalah kota Batang, karena
sepanjang jalur pantura di Batang yang terlihat adalah hutan jati yang
luas dan lebat. Apalagi kalau malam. Kawasan yang termasuk kota hanya
terletak disebelah barat saja, tepatnya di perbatasan dengan Pekalongan.
Kawasan kota itu juga hanya beberapa kilometer saja, selebihnya,
berpuluh-puluh kilometer ke arah timur di dominasi oleh kawasan hutan
jati.
Kemudian sedang kagum-kagumnya dengan nuansa pantura yang berbeda, saya tertarik dengan plang bertuliskan Pantai Ujung Negoro.
Dalam hati saya berfikir "Ini kan di hutan, mana ada pantai di dekat sini"
Karena penasaran juga, saya langsung mengarahkan motor saya ke pantai tersebut.
Ternyata dari jalur pantura menuju Pantai Ujung Negoro jaraknya lumayan
jauh, sekitar 6 km dengan kondisi jalan menurun terus dan terus menurun
sampai akhirnya sampai juga di gerbang Pantai Ujung Negoro.
Kota Batang, selain pemandangan jalur panturanya yang beda, ternyata
pantainya juga beda. Kebanyakan pantai utara jawa kayak yang pernah saya
lihat di PAI (Tegal), Pur'in (Tegal), Widuri (Pemalang) itu relatif
sama. Tapi kalau pantai di Batang, sampingnya ada bukit/tebing yang
cukup tinggi. Keren banget, kayak di lombok. Padahal belum pernah kesana
sih.
Sebenernya jalan menuju ke pantai tadi bisa langsung ke atas tebing
tersebut, karena kebetulan disitu juga ada tempat parkirnya, bahkan
lebih luas ketimbang tempat parkir yang ada didekat pantai. Dan juga ada
makam Syaik Maulana Maghribi (Penyebar agama Islam di Batang) yang sering ramai
dikunjungi para peziarah. Jadi otomatis wisata Pantai Ujung Negoro bukan
cuma wisata pantainya saja, tapi ada wisata religinya juga. Memang
keren.
Untuk garis pantainya memang cenderung pendek, tidak terlalu luas juga,
tapi kebersihannya patut dikasih 4 jempol, kalau ada 5 jempol juga tak
kasih. Salut sama orang-orang sini : ya penjaganya, ya pengunjungnya juga,
sama-sama menjaga kebersihan pantainya. Makanya gak ada satu pun sampah
berserakan. Beda sama pantai lain yang banyak terdapat ranting pohon,
botol minuman, plastik-plastik, dll.
Lalu saya mengitari kesekelilingnya tebing tersebut dan ternyata masih
ada lagi spot menarik yang di berikan wisata ini, yaitu terdapat goa
kecil yang di beri nama Goa Aswatawa dan juga tempat pemancingan yang
terdapat bebatuan-bebatuan besar yang jarang saya temui di laut utara
jawa lainnya. Ini pantai bener-bener bikin kagum. Pemandangan pantai
dari sudut ini juga keren banget.
Untuk saat ini, Pantai Ujung Negoro menjadi pantai terbaik di deretan
pantai utara pulau jawa. Kalau Karimunjawa memang cantik, tapi letaknya
cukup jauh dari pulau jawa.
Secara tidak langsung, saya mendapat 2 alasan kenapa Batang tidak
begitu dikenal. Selain jalur panturanya yang membuat orang mengira
tidak sedang berada di kota Batang, pariwisatanya juga kurang dikenal,
karena dengan daya tarik sebuah wisata yang tinggi sudah pasti banyak
mengundang pengunjung untuk datang ke kota tersebut, dan pastinya kota
tersebut akan lebih dikenal. Ambil contoh Pekalongan dengan batiknya
yang mendunia, Magelang dengan Candi Borobudur (siapa sih yang gak kenal
Borobudur), lalu ada Solo dengan Museum Purbakalanya, juga ada Jepara
dengan Pulau Karimunjawa yang eksotis, serta Wonosobo dan Banjarnegara
dengan Desa Wisata Dieng yang disebut-sebut sebagai Bandungnya Jawa Tengah. Terakhir ada kota kelahiran saya (Tegal) dengan wartegnya yang
sangat terkenal.
Kembali ke kota Batang.
Padahal, Pantai Ujung Negoro ini sangat keren, dan sangat berpotensi
menjadi wisata besar dijawa tengah. Cuma kendalanya hanya kurangnya
promosi, dan kurangnya informasi wisata. Untuk letak pantainya yang jauh
dari jalur pantura menurut saya gak masalah, justru ini keunikannya,
karena meskipun sedang di jalur pantai utara, tapi untuk menuju ke
pantainya masih jauh. Unik kan.
Mungkin ini yang bisa saya dapatkan di kota Batang. Memang sangat
disayangkan keindahan Pantai Ujung Negoro tidak di kenal oleh penikmat
jalan-jalan. Tapi kalau sudah dikenal luas, tantangan selanjutnya apakah
kebesihannya akan tetap terjaga meskipun banyak tempat sampah yang
disediakan? Hanya kesadaran pengunjunglah yang jadi jawabannya. Semoga
wisata yang ada di Batang ini, wisata di kota saya (Tegal), juga
wisata-wisata yang ada di jawa tengah bisa menjaga kebersihannya,
keindahannya, dan juga keunggulannya masing-masing.
Salam Keluyuran dari kota Batang.
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang
diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa
Tengah @VisitJawaTengah
Setiap pantai kayaknya ujung negara ya?
BalasHapusKalau pantai ini dinamakan ujung negoro karena di desa ujung negoro
Hapusternyata batang punya pantai, baru tau
BalasHapusSama gan. Ane juga baru tau. He
Hapusjalan-jalan nie
BalasHapusiya mas. liburan nih..
BalasHapus