Jumat, 19 Mei 2017

Edisi Sepedaan I : Agrowisata Loco Antik



Sekitar 2 minggu lagi, saya dan keluarga sering keluyuran akan kembali mendaki Gunung setelah setahun yang lalu kita tidak mendaki bareng lagi, dan kali ini gunung yang akan kita naiki adalah Gunung Sindoro. Mungkin bagi pendaki profesional untuk mendaki gunung setinggi 3.136 mdpl ini tidak perlu berolahraga seberat mungkin, tapi bagi amatiran kayak saya, gendut pula, olahraga 2 minggu sebelum mendaki itu wajib. Malahan kalau perlu sebulan sebelum mendaki harus sudah sering olahraga. Selain untuk menurunkan berat badan yang hampir 100 kg, penting juga untuk melemaskan otot. Dan olahraga yang saya lakukan sebelum mendaki ini adalah sepedaan.

________________________________________________________



Suatu pagi, iseng jalan-jalan bareng kawan lama (sepeda federal jaman dulu) yang sering saya pake sewaktu SMP, dan sekarang saya pake lagi.

Arah sepedaan saya pagi ini ke Waduk Cacaban, dimana jarak dari rumah saya ke tujuan sekitar 9,7 km. Lumayan buat pemanasan menjelang mendaki Gunung Sindoro. Namun sebelum sampai di Waduk Cacaban, di tengah perjalanan tiba-tiba saya berkeinginan untuk berhenti dan masuk ke wisata anak-anak yang ada di kec. Pangkah (dekat Pabrik Gula Pangkah). Namanya Agrowisata Loco Antik.


Sesuai dengan namanya "Loco Antik" berarti didalamnya ada kereta antik yang usianya sudah teramat tua, dengan 3 gerbong antiknya siap membawa wisatawan jalan-jalan. Meskipun sudah tua, tapi tenang, keretanya masih kuat di isi sekitar 75 penumpang dewasa/100 penumpang anak-anak dengan rute melewati depan PG Pangkah, lalu melewati perkebunan tebu, kemudian melewati sawah-sawah yang ada di Kec. Pangkah ini.

Sekedar informasi, Agro Wisata Loco Antik ini dikelola langsung oleh PG. Pangkah yang merupakan perusahaan pengolahan tebu dan perkebunan hasil dari peninggalan Belanda.


Stasiun mini yang ada di Agrowisata ini

Selain terdapat kereta antik, didalam Agrowisata Loco Antik ini juga ada tamannya.


Bagi yang sekedar ingin foto-foto ditempat ini, ternyata disediakan juga tempat khusus foto-foto yang berlokasi sebelahan dengan stasiun kereta antik tadi, dan nama tempat untuk foto-foto itu adalah "Umah Andon Foto".

Didalamnya kita disuguhi dengan permainan cat tembok yang penuh warna dan juga lukisan-lukisan keren, tapi yang paling menggelitik adalah terdapat tulisan-tulisan kcak pake hati yang bisa menghibur para anak remaja yang lagi galau-galauan.

Bukan hanya kereta, taman, dan tempat khusus untuk foto saja yang ada disini, tapi ada kolam renangnya juga. Dengan panjang sekitar 50 m dan lebar sekitar 20 m ini bisa lah buat latihan anak sekolah biar bisa berenang.
Dengan hanya membayar 2.000 saja sebagai uang parkir kendaraan ditambah 3.000 untuk masuk ke Umah Andon Foto, cukup lah untuk merefresh otak para anak remaja yang habis ujian nasional disekolahan. Makanya di tempat ini lebih didominasi para anak remaja dari pada anak-anak kecil.

Selanjutnya saya akan kembali bersepeda ke tujuan awal. Waduk Cacaban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar