Setelah sukses
naik sepeda ke Obyek wisata Waduk Cacaban dan ke Pantai Larangan beberapa bulan
yang lalu sebelum mendaki ke Sindoro. Bahkan agenda sepedaan tersebut juga
termasuk bagian dari pemanasan sebelum mendaki. Tapi kali ini, tidak sedang
pemanasan mau mendaki lagi melainkan ketagihan ingin bersepeda lagi dengan
jarak yang lebih jauh. Dan rute sepedaan yang saya pilih kali ini ke Pantai
Alam Indah. Jaraknya sekitar 16 km dari rumah saya.
Seperti yang
saya bilang di edisi-edisi sepedaan sebelumnya, jarak sepedaan yang saya tempuh
masih tergolong kelas bawah bagi para pesepeda yang sudah puluhan bahkan sampai
ratusan kilometer ditempuh, tapi bagi saya sepedaan dengan jarak 16 km ini merupakan
sebuah kebanggaan bagi saya mengingat berat badannya saya masih diatas
rata-rata dan jarang ada orang gendut bersepeda sejauh ini, selain karena fisik
yang gendut saya juga biasanya ke PAI (Singkatannya Pantai Alam Indah) itu pake motor tapi kali ini naik sepeda.
Saya sangat menikmati
bersepeda pagi-pagi melintasi jalur terpadat kedua di Tegal setelah jalur
pantura. Tapi banyak juga yang bersepeda dari berbagai kelompok/komunitas, ada
juga beberapa sepasang kekasih yang lagi pacaran sambil mengayun sepeda, bahkan
ada juga yang sambil selfie.
Namun kebanyakan
mereka para pesepeda yang mengarah ke utara biasanya berkumpul di alun-alun
tegal yang memang disetiap minggu pagi diadakan cfd (car free day), sedangkan
yang mengarah ke selatan biasanya mereka berkumpul didepan Monumen GBN. Jadi
karena saya mau ke pantai dan mengarah ke utara, bisa dipastikan setelah
melewati alun-alun saya sendirian bersepeda ke arah utara karena tujuan saya
masih jauh ke Pantai Alam Indah.
Sedikit pun saya
tidak merasa capek, justru seneng banget bisa bersepeda pagi-pagi sejauh ini.
Dan tepat 1 jam sampailah saya digerbang masuk Objek Wisata Pantai Alam Indah.
Suasana pada
pagi ini di PAI sangat ramai, apalagi sekarang Pantai Alam Indah ini sudah di
renovasi sekeren mungkin. Kayak tulisan ini, dulu gak ada.
Sumber Foto : Warta Bahari |
Terus
disepanjang bibir pantai dibuatkan tempat duduk panjang serta lantai selebar
sekitar 3 meteran dengan dilengkapi keramik sehingga kalau menghadap ke selatan
tidak seperti berada di pantai, tapi lebih mirip kayak di taman. Keren.
Kegiatan
pengunjung di PAI juga beragam, selain berfoto-foto, disini juga banyak
segerombolan anak muda yang bermain bola di tanah yang lapang dan berpasir
tentunya, lalu ada juga sekumpulan orang dewasa yang sedang latihan ilmu
beladiri di pinggir pantai, kalau saya hanya mengamati perubahan penampilan
pantai ini saja.
Kemudian saya
mampir ke salah satu warung untuk sarapan pagi di Pantai Alam Indah dengan
memakan Kupat/Ketupat Glabed.
Ketupat Glabed
ini makanan khas kota Tegal. biasanya kalau makan ketupat glabed ini dibarengi dengan sate kerang. Kenapa dinamakan Glabed karena kata Glabed sendiri sebenarnya berasal dari ucapan orang
Tegal bila mengekspresikan kuah kuning yang kental.
Sumber Foto : www.ditegal.com |
Selesai sarapan
dan setelah dirasa kalau ketupatnya sudah turun ke perut, lalu saya bergegas
meninggalkan PAI yang makin keren ini. Saya harap semoga makin keren dan para
pengunjung juga selalu menjaga
kebersihan karena setelah saya amati ternyata banyak juga tong-tong sampah
dipinggir bibir pantai. Tujuannya biar para pengunjung tidak buang sampah
sembarangan lagi yang selalu menjadikan alasan kalau tong sampahnya jauh, dan
kali ini gak ada alasan lagi buat buang sampah pada tempatnya.
Sekian dari
Pantai Alam Indah.
eh.. Tunggu dulu.
Di Pantai Alam Indah juga ada Museum Baharinya yang sering dijadikan objek foto dan selalu ramai dikunjungi beberapa keluarga yang ingin mengenalkan jenis-jenis kendaraan perang Negara kita pada masa dulu.
Semoga dilain waktu saya bisa sepedaan yang lebih jauh lagi dari ini, bila perlu piknik sambil sepedaan kayaknya seru. Dan sepulang dari PAI saya sengaja lewat jalan lain untuk pulang yaitu lewat jalur pantura. Setelah jalan beberapa meter rasanya ngeri-ngeri sedap sepedaan dijalur pantura karena memang tidak diperuntukan untuk pesepeda. Akhirnya sebelum saya kena hempasan manja dari para raja jalanan saya kembali kejalan semula sewaktu berangkat tadi dan Alkhamdulillah selamat sampai rumah.